what was left

menemukan dua puisi ini di blog lama -repost-


ini untukmu
ini untukmu, seonggok mawar putih yang esok mungkin akan layu. tak ada keabadian yang bisa ditawarkan manusia-manusia yang terlalu sering lupa. kami mengingatmu dalam lupa, setengah mengingau di tengah tidur,' ayah sekarang pergi ke surga', dan seseorang berkomat-kamit semoga surga itu ada, dan engkau berada di dalamnya.


ini untukmu, ingatan yang melamur di antara cahaya. serpihan-serpihan cerita yang bisa dijalin hingga suatu saat seseorang akan mengenalimu dan berbisik dalam doa, 'aku doakan ayah masuk ke surga.'

kamboja

bunga kamboja merah kekuningan itu patah. bunganya yang merumpun penuh tersungkur di atas rumput. seorang anak kecil yang tadi duduk di atasnya menatap dengan wajah bersalah.

dahulu, mimpinya adalah punya pohon kamboja berwarna putih, kuning, dan merah. dan kami akan menatap bunganya yang gugur seperti hamparan karpet di atas rumput yang hijau dari tepi jendela. indah dalam kekontrasannya.

dan seorang perempuan akan memungutnya, menaruhnya di telinga dan mengucapkan mantra-mantra sesembahan. ah, tapi itu jauh di pulau dewata sana. disini, di rumah sunyi di antara kabut hujan yang menyisiri, seonggok bunga dan batang kamboja yang patah mati muda.

-for a.b. wherever you are-

Comments

Popular Posts